Pengusaha Perlu Melakukan Diversifikasi Produk, Ini Alasannya – Apakah Anda merasa bisnis Anda mandek? Tidak ada kemajuan yang signifikan. Omset penjualan dan laba terus menurun. Anda pun jadi kehilangan semangat untuk menjalankan usaha.
Meskipun demikian, Anda jangan sampai berhenti berjuang. Anda masih bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik. Salah satu caranya ialah dengan melakukan diversifikasi ekonomi pada bisnis Anda.
Baca Juga: 5 Tips untuk Menarik Minat Pembeli Online
Diversifikasi ekonomi adalah upaya penganekaragaman produk, bidang usaha, atau tempat usaha. Pengusaha yang tidak melakukan diversifikasi akan membuat bisnisnya ketinggalan dan sulit berkembang. Anda hanya berada di zona nyaman dan tidak berusaha untuk maju menghadapi risiko dengan melakukan suatu inovasi bisnis.
Seperti diketahui, zaman terus berubah dan kebutuhan masyarakat selalu bertambah. Sebagai pengusaha, Anda harus bisa melihat kesempatan baik di dalam kondisi tersebut. Dengan melakukan diversifikasi, berarti Anda bersikap terbuka dalam melihat peluang bisnis yang ada.
Baca Juga: 3 Hal Penting Agar Anda Bisa Sukses dan Bahagia
Bisa saja Anda meraih kesuksesan dengan hanya fokus memasarkan satu jenis produk. Namun, ini berarti Anda menutup peluang untuk mencoba hal baru dalam dunia bisnis. Padahal, diversifikasi bisnis bisa jadi cara yang tepat memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan perusahaan Anda.
Untuk memberikan Anda inspirasi khususnya mengenai diversifikasi produk, berikut simak alasan mengapa pengusaha perlu mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi.
Mengapa Pengusaha Perlu Melakukan Diversifikasi Produk?
Meningkatkan Volume Penjualan
Dengan melakukan diversifikasi, Anda punya kesempatan untuk meningkatkan volume penjualan. Contohnya, jika Anda menjual barang secara offline di toko fisik, Anda bisa membuka toko online untuk memasarkan barang Anda tersebut. Contoh lainnya, jika Anda menjual keripik singkong rasa original, Anda bisa membuat sesuatu yang baru dengan menjual pula keripik singkong rasa keju, rasa pedas, rasa ayam bakar, dan lain-lain.
Selain itu, bisa saja Anda memasarkan beragam produk berbeda namun relevan dengan target market Anda. Contohnya, jika Anda berbisnis produk fashion wanita secara online. Anda bisa melakukan diversifikasi produk dengan menjual berbagai jenis produk fashion untuk kaum wanita di dalam website bisnis Anda. Ada beragam produk fashion wanita yang bisa Anda jual, seperti baju kaos, celana, gaun, tas, aksesoris, high heel, pakaian dalam wanita, dan lain-lain.
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Manajemen Keuangan untuk Bisnis Anda
Ini berarti Anda tidak bergantung hanya pada satu sumber pendapatan. Pengusaha offline bisa mendapatkan pendapatan juga melalui penjualan online. Pengusaha keripik singkong tidak bergantung pada produk dengan satu jenis rasa saja. Pengusaha produk fashion wanita, bisa mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Bisnis Anda jadi punya nilai tambah dan kemudian pendapatan ikut meningkat.
Arus Kas Lebih Stabil
Diversifikasi merupakan strategi untuk membuat arus kas bisnis Anda menjadi lebih stabil. Ketika produk A mengalami penurunan penjualan, sedangkan produk B mengalami peningkatan penjualan, maka keuntungan produk B dapat menutupi kerugian produk A. Kekurangan dapat tertutupi.
Baca juga: Strategi Bisnis Elon Musk, Ikuti Langkahnya Menuju Kesuksesan
Dengan memasarkan beberapa produk, Anda dapat melakukan evaluasi produk apa saja yang menghasilkan pendapatan paling tinggi dan kemudian mendorong pemasarannya untuk memaksimalkan pendapatan. Sebaliknya, Anda jadi bisa mempertimbangkan kembali untuk menjual produk yang kurang mendapatkan respon positif dari pasaran, dan fokus pada produk-produk lain yang lebih menghasilkan.
Baca Juga: Cara Memasarkan Bisnis Tanpa Modal Besar
Nah, bagi Anda yang tertarik untuk melakukan diversifikasi, Anda perlu tahu bahwa diversifikasi adalah strategi bisnis yang rumit. Anda perlu kreatif, inovatif, melakukan riset, modal dan promosi yang gencar. Pastikan juga jika diversifikasi yang Anda lakukan itu sesuai dengan orientasi pasar, kebutuhan dan selera konsumen, serta daya beli dari target market Anda.