6 Hal yang Paling Ditakutkan Para Founder Startup – Menjadi seorang pebisnis berarti harus siap menghadapi segala risiko yang terjadi ketika menjalani usaha.
Anda perlu memperkaya diri Anda dengan peluang untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan baru.
Baca juga: 5 Manfaat Teamwork Bagi Diri Sendiri dan Perusahaan
Namun, tetap saja, mungkin Anda merasa takut. Entah takut bila bisnis yang dijalankan tidak berhasil, takut bila tidak bisa menghasilkan keuntungan, takut bila konsumen tidak menyukai bisnis Anda, dan sebagainya.
Berikut ini adalah 6 hal yang paling ditakutkan para founder startup ketika menjalankan usaha.
6 Hal yang Paling Ditakutkan Para Founder Startup
1Kehilangan Co-Founders atau tim inti
Ketika berbisnis, Anda bekerja sama dengan sekumpulan orang bertalenta yang membantu Anda membangun bisnis menjadi sukses. Bagi para founder, tim yang dimiliki ialah tulang punggung suatu perusahaan.
Inilah yang menjadi ketakutan para founder. Jika mereka kehilangan co-founders dan tim inti, mereka harus merekrut orang-orang baru. Hal tersebut merupakan tugas yang paling menantang.
Baca Juga: 6 Topik Pembicaraan yang Harus Dihindari di Tempat Kerja
Apalagi, tim inti yang dimiliki saat ini mencoba untuk mengubah visi founder menjadi kenyataan dan tentu saja, tidak ada satu founder pun yang ingin kehilangan aset berharga mereka.
Beragam startups bisa meraup banyak uang, tapi mempunyai tim inti yang solid adalah bagian tersulit.
2Keputusan dipengaruhi banyak faktor
Ketika pertama kali menjalani perusahaan, Anda adalah pembuat keputusan utama. Namun, seiring berjalannya waktu, kekuatan dalam membuat keputusan harus terbagi-bagi, entah dengan para investor atau tim inti.
Baca Juga: 6 Rumus Dasar Dalam Bisnis yang Harus Anda Terapkan
Ini juga merupakan hal yang membuat para founder takut. Apalagi, mereka memiliki visi dan misi sendiri dalam menjalankan usaha.
Nyatanya, menyertakan orang lain dalam membuat keputusan tidak semudah yang dibayangkan. Bila tidak disikapi dengan baik, hati-hati berujung pada percekcokan.
3Tidak bisa memenuhi ekspektasi konsumen
Bagi setiap bisnis, konsumen adalah raja. Jika konsumen tidak senang dengan pelayanan atau produk yang diterima, itu artinya bisnsi Anda tidak bisa diterima oleh konsumen.
Baca Juga: Meski Penuh Tekanan, Ini 4 Tips Agar Berbisnis Lebih Menyenangkan
Para founder menyadari, untuk membuat bisnis yang dijalani sukses, mereka harus mengerti apa yang dibutuhkan konsumen. Dengan begitu, para konsumen bisa mendapatkan produk dan jasa yang tepat, yang bisa membuat konsumen senang dan puas.
4Terlalu banyak yang harus dikerjakan dalam waktu singkat
Ketika seorang pebisnis memulai perjalanan usahanya, ia memiliki sumber daya dan dana terbatas untuk memenuhi visinya. Mulai dari membangun perusahaan hingga memasarkan produknya, mereka harus menggunakan budget yang terbatas.
Baca Juga: 6 Sikap Seorang Pemimpin Perusahaan yang Diharapkan Karyawan
Di samping itu, rupanya ada terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan para founder. Sayangnya, waktu yang dimiliki tidaklah banyak.
Pada akhirnya, mereka harus bekerja multi-tasking dan mengerjakan tanggung jawab orang lain dalam waktu bersamaan.
Baca juga: Bingung Menentukan Visi Bisnis Anda? Jawab Dulu 7 Pertanyaan Ini
Dalam hal ini, mereka pun juga takut apabila ada hal-hal yang terlewati, hanya karena mereka tidak punya banyak waktu untuk mengerjakannya.
5Terlalu cepat puas dan kehilangan kreativitas
Membuat perusahaan sendiri saja sudah susah, apalagi membangunnya dengan passion dan kreativitas? Tentu lebih susah lagi.
Di zaman yang serba cepat dan serba berubah, seringnya para founder tidak bisa menyesuaikan perilaku konsumen yang berubah-ubah.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Orang Jenius yang Wajib Wajib Ditiru Agar Bisa Lebih Sukses
Para founders juga cepat merasa puas dengan apa yang sudah dicapai sehingga mereka cenderung kehilangan kreativitas mereka. Metode yang dipikirkan itu-itu saja, padahal konsumen butuh ide-ide baru nan segar.
6Kehadiran kompetitor
Bagi para founder startups, kompetitor adalah ketakutan terbesar mereka. Kompetisi selalu hadir kapan pun dan sebagai pebisnis perlu berinovasi dan melakukan perbaikan terus-menerus untuk memastikan bahwa usaha mereka memimpin industri.
Guna menghadapi kompetitor, pebisnis perlu mempersiapkan rencana yang baik dan senantiasa hadir dengan ide-ide baru, yang tentunya memang bermanfaat bagi para konsumen.
Baca juga: Bangkit Setelah Bisnis Gagal Memang Tak Mudah, tapi Anda Bisa Melakukan 5 Hal Ini
Jangan lupa, lakukan riset dan evaluasi secara terus-menerus supaya bisnis Anda tidak ketinggalan zaman dan bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor lainnya.