Logo merupakan salah satu identitas usaha yang membedakan bisnismu dengan bisnis lainnya.
Itulah sebabnya logo merek usaha harus memiliki bentuk dan warna yang menarik.
Sebelum mendesain bentuk yang menarik dan sarat makna, sebaiknya kamu memilih warna logo terlebih dahulu.
Jangan menyepelekan warna untuk logo bisnismu, ya. Beberapa tips berikut ini dapat membantumu memilih perpaduan warna logo yang tepat:
Mengenal Makna Warna dalam Logo
Warna logo bisnis bukan sekadar soal desain visual yang istimewa.
Lebih dari itu, arti warna dalam logo juga harus mampu merepresentasikan bisnismu secara tepat.
Klasifikasi warna logo berdasarkan maknanya adalah sebagai berikut:
- Merah: energi, semangat, gairah, contohnya McD, Netflix, CNN, dan Youtube.
- Orange: inovasi, kehangatan, dan kreativitas, contohnya Amazon, Blogger, dan Nickelodeon.
- Kuning: ceria dan bersahabat, contohnya Nikon, DHL Express, dan Pennzoil.
- Hijau: natural, ramah lingkungan, dan damai, contohnya: Starbucks, Holiday Inn, dan Animal Planet.
- Ungu: mandiri, bijaksana, dan mewah, contohnya: Yahoo, Taco Bell, dan Milka.
- Pink: pusat perhatian, feminin, bergairah, dan muda, contohnya: Barbie dan Baskin Robbins.
- Biru: profesional, dewasa, kreatif, dapat dipercaya, contohnya: Facebook, Oreo, Dell, dan LinkedIn.
- Abu-abu: netral dan formal, contohnya: Toyota dan Mercedes Benz.
- Hitam-putih: elegan, tegas, modern, sederhana, dan mewah, contohnya: Converse, Apple, dan Nike.
Menyesuaikan Warna Logo dengan Target Pasar
Pemilihan warna untuk logo juga harus mempertimbangkan target pasar agar lebih menarik perhatian.
Berusahalah memilih warna yang sesuai dengan karakteristik target pasarmu, misalnya:
- Bisnis produk fashion wanita lebih cocok menggunakan logo berwarna pink untuk menonjolkan kesan feminin.
- Bisnis yang membidik kalangan karyawan dan pebisnis sebaiknya menggunakan warna biru yang terkesan profesional.
- Bisnis makanan lebih cocok menggunakan logo berwarna orange karena unsur psikologisnya mampu membangkitkan nafsu makan.
- Jangan sampai perpaduan warna logo yang kurang pas malah mempengaruhi kesan bisnismu di mata masyarakat.
Memperhatikan Konteks Kultural yang Berkaitan dengan Target Pasar
Selain mencermati makna warna dalam logo, kamu juga harus memperhatikan konteks kultural yang berkaitan dengan target pasar.
Sebelum menentukan warna logo yang akan kamu gunakan, alangkah lebih baik bila kamu mempelajari sisi kulturalnya lebih dahulu, ya.
Karena ternyata makna warna di berbagai tempat bisa berbeda-beda.
Misalnya, bisnis di Jepang sangat jarang menggunakan logo berwarna pink karena warna tersebut identik dengan pornografi sehingga dianggap kurang sopan.
Sementara itu, warna putih atau hijau cocok untuk brand bisnis bernuansa Muslim di Indonesia karena identik dengan kesan religius.
Menonjolkan Bisnis Melalui Warna Logo yang Mencolok
Kamu tak perlu ragu menggunakan warna yang mencolok untuk menonjolkan bisnis.
Salah satu manfaat logo adalah mempopulerkan bisnismu agar semakin dikenal khalayak ramai dan tampak unik dibandingkan bisnis lainnya.
Oleh sebab itu, warna logo yang mencolok bisa menjadi salah satu strategi marketing terbaik, terutama kalau kamu merintis bisnis yang persaingannya sangat ketat.
Warna yang terkesan mencolok akan tampak serasi bila dipadukan dengan bentuk logo yang simpel.
Mempertahankan Logo Meskipun Mirip dengan Bisnis Lain
Banyak pebisnis memilih untuk mengganti logo bisnisnya karena memiliki kemiripan warna atau bentuk dengan logo lain.
Sebenarnya, kamu tak perlu melakukan hal ini asalkan logo bisnismu punya ciri khas tertentu. Salah satu contohnya adalah kemiripan logo Carrier dan Ford.
Meskipun logonya mirip, kedua brand bisnis tersebut tetap memiliki keunikan yang berbeda satu sama lain.
Sehingga keduanya bisa tetap eksis dan membangun brand awareness eksklusif dengan keunikan masing-masing.
Menggunakan Maksimal 3 Warna Logo
Ada jutaan warna yang bisa kamu gunakan pilih untuk logo merek bisnis.
Namun, bukan berarti kamu harus menggunakan banyak warna sekaligus hanya untuk satu logo.
Idealnya, logo hanya membutuhkan satu hingga tiga warna saja.
Contohnya, logo Starbucks yang menggunakan warna hitam, putih, dan hijau, Mcdonald’s dengan logo berwarna merah dan kuning, atau Burger King dengan logo baru berwarna merah dan orange.
Logo yang bentuk dan warnanya simpel serta ikonik akan mudah diingat orang.
Saat melihat logo tersebut, masyarakat akan langsung mengingat bisnismu.
Selain itu, penggunaan logo maksimal tiga warna akan mempermudah proses pencetakan karena tidak rentan mengalami perubahan warna akibat pengaturan printer.
Apakah kamu sudah menentukan warna terbaik untuk logo bisnismu?
Kalau belum, luangkan waktu untuk mencari referensinya dari berbagai bisnis kelas dunia, ya. Jangan lupa pula menyiapkan tambahan modal usaha untuk mendukung kelancaran bisnis.
Kini, ada fasilitas KoinBisnis dari KoinWorks yang menyediakan pinjaman tambahan modal secara praktis.
KoinBisnis adalah fitur pinjaman tanpa agunan dari KoinWorks dengan bunga rendah (antara 0,75% hingga 1,67%) yang dapat membantu memenuhi kebutuhan modal bisnis.
Kamu bisa memperoleh pinjaman dengan limit mencapai 2 miliar rupiah dan menyesuaikan tenor pinjaman dengan kondisi finansialmu, mulai dari 6 hingga 24 bulan.
Pencairan dapat dilakukan dalam waktu 1 hingga 3 hari sehingga kamu bisa mendapatkan tambahan modal bisnis secara cepat dan minim risiko.
Selain itu, proses pembayaran cicilannya pun mudah karena bisa dilakukan melalui rekening virtual dengan sistem penagihan sesuai prosedur Otoritas Jasa Keuangan (OJK).